Fisika kuantum adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik dan subatomik. Fisika kuantum menjelaskan bahwa segala hal yang kita lihat bukanlah seperti yang kita lihat. Sebuah benda padat yang pada umumnya kita lihat dan rasakan memiliki bentuk padat serta keras, sebenarnya merupakan kumpulan dari berbagai molekul penyusun. Molekul yang ada tersebut sendiri adalah kumpulan dari atom. Atom yang seringkali dikatakan sebagai benda penyusun terkecil juga ternyata terdiri dari berbagai partikel subatom lagi yang tidak memiliki kepadatan sama sekali. Pada kenyataannya, partikel subatom sendiri merupakan kumpulan maupun gelombang informasi serta konsentrasi energi. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa 99,9% penyusun partikel atom adalah ruang kosong.
Dalam fisika kuantum, terdapat beberapa konsep dan teori yang abstrak dan sulit dimengerti oleh orang awam. Namun, pemahaman tentang fisika kuantum sangat penting dalam berbagai bidang, seperti teknologi informasi, kriptografi, dan pengembangan material baru.
Fisika kuantum memiliki beberapa fakta menarik, antara lain:
- Fisika kuantum cenderung klenik karena teori kuantum melibatkan banyak konsep yang abstrak dan sulit dimengerti oleh orang awam.
- Gelombang dan partikel merupakan suatu hal lumrah dalam dunia fisika kuantum. Pada tahun 1906, seorang fisikawan Inggris bernama Sir J. J. Thomson menemukan bahwa elektron memiliki sifat partikel dan gelombang.
- Fisika kuantum juga menjelaskan tentang prinsip ketidakpastian Heisenberg, yaitu bahwa kita tidak bisa mengetahui posisi dan momentum suatu partikel secara bersamaan dengan akurasi yang sempurna.
- Fisika kuantum juga menjelaskan tentang efek tunel, yaitu kemampuan partikel untuk menembus penghalang energi yang seharusnya tidak bisa dilewati.
- Fisika kuantum juga menjelaskan tentang entanglement, yaitu fenomena di mana dua partikel yang terkait secara kuantum tetap terhubung satu sama lain meskipun berada di tempat yang berjauhan.