Iklim sekolah di Korea Selatan seringkali didominasi oleh persaingan yang sangat kompetitif. Budaya persaingan yang kuat dan dorongan untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi mencirikan sistem pendidikan negara tersebut. Berikut adalah gambaran tentang iklim sekolah yang kompetitif di Korea Selatan:

  1. Tekanan Prestasi Akademik: Prestasi akademik dianggap sangat penting dalam budaya sekolah Korea Selatan. Siswa seringkali menghadapi tekanan yang besar untuk mencapai nilai yang tinggi dan meraih peringkat kelas yang baik. Tekanan ini berasal dari harapan orang tua, guru, dan masyarakat secara umum, yang menganggap pencapaian akademik sebagai indikator kesuksesan masa depan.
  2. Ujian yang Menentukan: Ujian memiliki peran sentral dalam iklim sekolah kompetitif di Korea Selatan. Hasil ujian seringkali dianggap sebagai penentu utama kemampuan dan kesuksesan siswa. Ujian nasional, ujian kelas, dan ujian masuk perguruan tinggi menjadi momen yang sangat penting dan menentukan masa depan pendidikan siswa.
  3. Jam Belajar yang Panjang: Para siswa di Korea Selatan seringkali menghabiskan jam belajar yang panjang, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Mereka bisa menghadiri sekolah reguler sepanjang hari dan mengikuti kursus tambahan atau “hagwon” di malam hari. Jam belajar ekstra ini memberikan mereka kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka dalam berbagai mata pelajaran dan persiapan ujian.
  4. Kursus Tambahan: Kursus tambahan atau “hagwon” merupakan bagian integral dari iklim sekolah kompetitif di Korea Selatan. Siswa menghadiri kursus tambahan untuk mempersiapkan diri mereka dengan lebih baik untuk ujian dan meningkatkan prestasi akademik mereka. Persaingan di antara siswa-siswa di kursus tambahan seringkali juga sangat tinggi.
  5. Keterbatasan Waktu Luang: Persaingan yang ketat dan fokus pada prestasi akademik seringkali mengakibatkan keterbatasan waktu luang bagi siswa di Korea Selatan. Jam belajar yang panjang dan tekanan prestasi dapat menghabiskan sebagian besar waktu mereka, meninggalkan sedikit waktu untuk kegiatan rekreasi, olahraga, dan minat pribadi. Hal ini dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi dan kehilangan keseimbangan antara kehidupan akademik dan kehidupan pribadi.
  6. Peringkat Kelas yang Ketat: Peringkat kelas menjadi hal yang penting di sekolah-sekolah di Korea Selatan. Siswa berkompetisi satu sama lain untuk mendapatkan peringkat yang tinggi dan mencapai prestasi akademik yang lebih baik dari teman sekelas mereka. Peringkat ini seringkali dipublikasikan secara terbuka di papan pengumuman sekolah, yang dapat menimbulkan tekanan dan memperkuat budaya persaingan.
  7. Budaya Pembelajaran Tambahan: Selain jam sekolah reguler, siswa seringkali menghadiri kelas tambahan dan kursus persiapan ujian. Mereka belajar tambahan di hagwon atau dengan tutor pribadi untuk memperdalam pemahaman mereka dan meningkatkan peluang sukses akademik. Budaya ini mencerminkan dorongan yang kuat untuk meningkatkan prestasi akademik di antara siswa-siswa di Korea Selatan.

Meskipun iklim sekolah yang kompetitif di Korea Selatan dapat mendorong prestasi akademik yang tinggi, perlu diingat bahwa tekanan yang berlebihan dan fokus yang terlalu kuat pada prestasi belaka juga dapat menimbulkan dampak negatif pada kesejahteraan siswa. Penting untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara prestasi akademik dan kesejahteraan emosional serta memberikan ruang untuk pengembangan minat dan bakat di luar lingkungan sekolah yang sangat kompetitif.

Leave a Reply

Dapatkan Info Terbaru!

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Follow & Join Us!

Prisma Cendekia © 2022  All Reserves